Penurunan jumlah wisatawan ke museum - tugas ilmu budaya dasar
"Penurunan jumlah wisatawan ke museum"

Nama : Mega
Ghassani Agustina
Kelas : 1EA02
Npm :
13219634
Pada dasarnya Ilmu Budaya terbagi ke dalam beberapa
bagian, yaitu :
- Manusia dan Harapan
- Manusia dan Kegelisahan
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan Keindahan
- Manusia dan Penderitaan
- Manusia dan Keadilan
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas “Manusia
dan Harapan” dan “Manusia dan Penderitaan”
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian
akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau
sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi
nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Sedangkan, Penderitaan atau rasa sakit dalam arti
luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan
persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah
elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan
dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.
Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik
atau mental. Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang
ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari durasi dan frekuensi
terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap terhadap penderitaan dapat
bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut berapa banyak
hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, berguna
atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.
Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk
dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang
kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari penderitaan.
Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses, asal-usul dan
penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan budaya
perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.
Seperti yang dilansir di salah satu berita, Republik.co.id,
“Kunjungan Wisman ke Museum Timah Alami Penurunan”
Museum Timah menyiapkan bus wisata untuk menarik
lebih banyak jumlah wisatawan.
REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kunjungan
wisatawan mancanegara ke Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, selama 2018 tercatat sebanyak 276 orang. Jumlah
kunjungan ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya 297 orang. "Jumlah
wisatawan mancanegara atau wisman 2018 mengalami penurunan dibandingkan dua
tahun terakhir, karena wisatawan yang berwisata di Pulau Bangka
berkurang," kata Kepala Museum Timah Indonesia Muhammad Taufik di
Pangkalpinang, Sabtu (9/2). Ia mengatakan jumlah wisatawan mancanegara seperti
Singapura, China, Jepang, Belanda dan negara lainnya pada 2016 sebanyak 342
orang, pada 2017 sebanyak 297 orang dan 2018 hanya 276 orang. "Biasanya
wisatawan mancanegara berkunjung ke museum bersejarah ini melalui biro
perjalanan wisata yang pada tahun lalu menurun," katanya. Ia mengaku tidak
mengetahui secara pasti penyebab penurunan kunjungan wisatawan asing ini. Namun
demikian, pihaknya tetap optimistis pengunjung 2019 akan mengalami peningkatan
seiring sarana dan prasana pendukung museum ini semakin ditingkatkan. Misalnya,
Museum Timah Indonesia menyediakan dua unit
bus Pownis, bus wisata gratis yang siap mengantarkan wisatawan
mengunjungi objek wisata sejarah di Kota Pangkalpinang dengan sensasi kendaraan
angkutan umum tahun 1980-an. Selain itu, peningkatan fasilitas di dalam dan
luar museum untuk kenyamanan pengunjung museum bersejarah itu. "Kami
optimistis kunjungan wisatawan tahun ini meningkat, karena sarana dan prasanana
pendukung museum ini yang semakin baik untuk keamanan serta kenyamanan
pengunjung," katanya. Menurut dia, Museum Timah Indonesia merupakan museum
teknologi pertimahan yang dikelola PT Timah Tbk. Museum ini didirikan pada 1958
untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung. Museum Timah Indonesia
menempati sebuah gedung bersejarah yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt
Administrateur Bangka Tin Winning (BTW). "Pada masa perjuangan Kemerdekaan
Indonesia, Bung Karno, Hatta dan para pemimpin tinggi Republik Indonesia
diasingkan ke Bangka danmengadakan perundingan dengan utusan PBB (Komisi Tiga
Negara) pada 1948 di gedung tersebut," kata Taufik.
Masalah Pariwasata merupakan salah satu sumber
devisa negara yang sangat potensial yang mempunyai pengaruh besar dalam
membangun perekonomian. Pariwisata juga menimbulkan efek pengganda baik secara
langsung yaitu penyerapan tenaga kerja dalam sektor pariwisata maupun dampak
tidak langsung berupa perkembangan kegiatan ekonomi pendukung pariwisata
seperti hotel, rumah makan, jasa transportasi dan lai-lain. Kunjungan wisatawan
ke daerah tujuan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh
obyek wisata itu sendiri misalnya daya tarik wisata, lokasi, promosi, dan
pelayanan, selain itu juga terdapat factor yang berasal dari pengunjung sendiri
seperti selera pengunjung, pendapatan, jarak tempuh perjalanan. Dalam UU No. 10
tahun 2010 tentang Kepariwisataan ditegaskan bahwa daya tarik wisata adalah
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata pada daerah tujuan
wisata tertentu akan menjadi daya saing apabila daerah tujuan wisata tersebut
lebih baik dibandingkan daerah tujuan wisata lainnya.
Hubungan Manusia dan Penderitaan Dengan Kasus
ini,adalah:
- Manusia dan Penderitaan (kesengsaraan) : Dengan adanya penurunan devisa negara, perekonomian negara akan mengalami penurunan. Dan rakyat akan menderita
- Manusia dan harapan (harapan) : Pemerintah sekitar sudah mengerahkan berbagai cara, dengan harapan banyak masyarakat lokal maupun wisatawan internasional mengunjungi museum untuk mengenal lebih jauh tentang kebudayaan atau sejarah yang ada.
Jakarta, 9 november 2019
Komentar
Posting Komentar