Peran Literasi dan Kompetensi Baru di Abad 21 

Literasi digital merupakan kecakapan (life skills) yang tidak semata-mata melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi, dan komunikasi, tetapi melibatkan pula kemampuan bersosialisasi, kemampuan pembelajaran, kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi digital. Untuk itu teknologi tidak terlepas dari aktivitas berliterasi, semisal : membaca dan menulis,  dan berhitung yang berhubungan dengan edukasi. Strategi membangun Budaya Literasi di Sekolah, 1) Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi 2) mengupayakan lingkungan sosial dan afektif 3) mengupayakan warga sekolah mendukung sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat. Pembangunan karakter tidak hanya tugas guru di sekolah, tetapi merupakan tugas bersama, baik guru, orang tua, tokoh agama, masyarakat dan para stakeholder lainnya. Dalam mendidik anak di era digital ini, orang tua harus menyadari bahwa kemajuan teknologi tidak dapat ditinggalkan. Self-efficacy mempengaruhi cara siswa menggambarkan sikap dan kepercayaan mereka dalam penggunaan media digital yang inklusif. Oleh karena itu, pola asuh orang tua hendaknya dipilih pola asuh yang demokratis namun terkontrol. Pola asuh ini tidak otoriter tetapi mendorong utuk membicarakan apa yang anak inginkan. Pentingnya literasi bagi media, sebagai penanda zaman, gambaran dari peradaban, rekaman dari sebuah realitas yang actual dan factual tentang masyarakat dan budaya serta perilaku manusia pada era itu. Saat ini kita memasuki peradaban digital dengan internet sebagai basisnya. Literasi yang tumbuh dan berkembang saat ini menentukan warna peradaban yang sedang kita bangun dan jalani. Perilaku kita yang membentuk peradaban itu, menggunakan media dengan keragaman karakter, kelebihan dan kekurangannya. Semua Kembali kepada manusia sebagai penentu jalannya peradaban dengan literasi sebagai jalannya. Dimana pengaruh ICT dan Literasi digital harus mencakup pemahaman yang benar tentang bahasa techno-media baru. Terdapat tiga komponen sebagai kecakapan hidup dalam abad 21 yaitu, 1) Learning and Inovation skills; yaitu kemampuan belajar dan berinovasi atau dikenal dengan istilah 21 Century Learning yaitu Learning to know, Learning to do, Learning to be dan Learning to live together. Learning to know dimana pembelajaran tentang bagaimana kita berproses untuk mengetahui tentang banyak hal, banyak ilmu dan perkembangannya, Learning to do, usaha apa yang bisa kita lakukan untuk bisa memperoleh banyak ilmu dan informasi untuk kita pelajari, Learning to be adalah tentang bagaimana suatu proses pembelajaran yang kita lakukan untuk mewujudkan sesuatu “akan menjadi apa”, keilmuan yang kita pelajari tersebut dan yang terakhir adalah Learning to live together adalah proses belajar yang kita lakukan untuk bekal kita hidup berdampingan Bersama dengan lingkungan disekitar kita, sebagai individu yang tidak mampu hidup sendiri karena membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi. Arti penting pembelajaran tersebut harus didukung dengan kemampuan yang kita kenal dengan istilah 4 C yaitu, Critical Thinking, Creativity, Communication and Collaboration, yaitu bagaimana kita mampu untuk menyelesaikan masalah pembelajaran dengan bernalar kritis, mampu menghasilkan pembelajaran yang kreatif, mampu untuk menyampaikan gagasan, pertanyaan, ide serta mampu menjalin komunikasi dengan baik dan juga harus mampu untuk bisa bekerja sama dalam mencapai tujuan, mendayagunakan beragam talenta dan keahlian. 2) Life and career skills; yaitu Usaha untuk mampu menghasilkan kecakapan hidup, dengan kemampuan flexibility, Initiative, Leadership, Social-skills, Cross cultural, Productivity, Accountability, Life-long learner, bagaimana kita harus mampu memiliki sikap yang flexible, mampu menyesuaikan dengan seluruh perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju, memiliki inisiatif yang tinggi untuk mempelajari banyak hal, memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, memiliki jiwa social yang tinggi terhadap sesama, mampu menyesuaikan dengan kultur dan kebudayaan yang beraneka ragam, mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan kita juga harus mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat kita, agar hidup menjadi lebih berarti. 3) Digital Literacy; yaitu literasi digital yang berisi tentang Media informasi dan Tekhnologi informasi dan komunikasi (ICT). Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.politap.ac.id/index.php/literasi/article/download/255/189&ved=2ahUKEwigtojF0qT4AhXv6jgGHSirCrcQFnoECAUQAQ&usg=AOvVaw09dqCJa0ASEDD8jFStCRSD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

proposal wisuda 2016/2017